Indonesian Students International Conference 2010
16-18 July 2010
Victoria University City Campus, Melbourne.
(Bagian Pertama)
Thinking of Home While Away: The Contribution of Indonesian Students Studying Overseas for Education in Indonesia adalah grand tema yang diangkat oleh Persatuan Pelajar Indonesia di Australia (PPI) Australia yang diketuai oleh saudara Miko Kamal. Konferensi Internasional Pelajar Indonesia di luar negeri yang dilaksanakan selama 3 hari, 16-18 Juli 2010 di Universitas Victoria, Flinders Campus, Melbourne ini membahas tentang issu pendidikan diantaranya mencakup kurikulum, kinerja guru, reformasi pendidikan, persaingan global, serta peran pemerintah sebagai pemangku kebijakan dan issu-issu lain yang berkaitan dengan social dan kebudayaan. Pertemuan ini menggunakan metode diskusi panel dan paralel dengan pembicara kurang lebih 32 presentator, dan sebanyak enam orang pembicara utama dalam diskusi panel serta 26 presentator yang akan dipresentasikan selama dua hari dalam diskusi paralel.
Pada acara pembukaan KIPI 2010 ini dihadiri oleh sekitar 150 orang yang berasal dari Australia dan beberapa Negara lain yang tergabung dalam PPI Dunia diantaranya: PPMI Mesir, PPI USA, PPI Taiwan, PPI United Kingdom, PPI Filipina,dan 10 cabang PPI State Australia yang bertempat di lantai 9 gedung Universitas Victoria Flinders St.
Acara dimulai tepat waktu, sesuai dengan tentative yang diagendakan yaitu dimulai pada pukul 15.00 Waktu Melbourne. Ketua OC KIPI 2010 saudari Nitya menyampaikan speech-nya dihadapan para peserta dan tamu undangan, apresiasi diberikan oleh Ketua panitia kepada KBRI Australia, Victoria Unversity, Australia Indonesia Institute, kementrian Pemuda dan Olahraga RI, Department of Education and Early Childhood Development, kabol Lawyers, La Trobe University, Togglio, serta MIVO TV-situs online No.1 di Indonesia- yang telah memberikan sumbangsihnya demi suksesnya acara KIPI 2010 ini. Nitya juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada para peserta dari luar negeri yang bisa hadir dan akan memberikan kontribusi untuk bangsa dan Negara serta bisa bersama-sama menuju Indonesia yang lebih baik.
Acara dilanjutkan dengan sambutan yang disampaikan oleh DUBES RI untuk Australia dan sambutan yang kedua dari Victoria University. Pidato sekaligus pembukaan acara oleh Keynote Speech yang seharusnya disampaikan oleh Prof. Fasli Jalal (The Vice Minister of Education, Indonesia) berhalangan hadir, maka diwakilkan kepada Dr. Taufik Hanafi (Director, Directorate for Religious Affairs and Education, National Development Planning Agency –BAPPENAS-) ,Pidato sekaligus presentasi ini disampakan oleh beliau sekitar 30 menit dengan mengangkat tema: "Education Sector Development in Indonesia: Achievements, Challenges, and Policies". Atas nama Menteri pendidikan Nasional, di awal presentasinya beliau menyatakan bahwa: pendidikan di Indonesia telah mengalami peningkatan yang signifikan selama kurang lebih dua puluh tahun terkakhir, dan pemerintah akan melanjutkan program : "National Long Term Development Plan 2005-2015 (20 Years), 2005-2025. Sesuai dengan kebijakan pemerintah yang dicanangkan melalui UU no 17/2007, program 20 tahun ini akan dilaksanakan secara berkala yang dibagi menjadi 4 fase; dan setiap fase dilaksanakan lima tahunan (2005-2009, 2010-2014, 2015-2019, 2020-2024).
Berdasarkan data dari Indonesia's Global Competitiveness Index, tingkat pendidikan di Indonesia saat ini naik dibandingkan dengan Negara-negara lain. Dalam indeks Kompetitif global (GCI) tahun 2009-2010, Indonesia menempati urutan ke 54. Sedangkan pada tahun 2008-2009, Indonesia hanya mampu menempati urutan ke 55 dari 133 negara.
Untuk mengejar ketertinggalan itu, kementrian pendidikan Nasional mencanangkan pengembangan basis ketrampilan di seluruh instansi pendidikan, sehingga harapannya adalah seperti yang disampaikan oleh bapak Dr. taufik Hanafi: "given the increased dynamism of the demands in the labor market, workers need more adaptable skills instead of narrowly focused skills to facilitative -long Learning. And the implications for the formal education sector: First, clear demand for basic academic skills (math and literacy), but the skill gap is more clear in generic skills ("thinking skills") and soft skills ("behavioral skills"). Stronger base of thinking skills and theoretical knowledge is needed for senior secondary school graduates. Technical skills that can be met by education sector (computer and English) should be strengthened."
Sebelum menutup presentasinya, Dr. taufik Hanafi berpesan kepada para peserta Konferensi: "we hope that this conference could make an important contribution addressing the challenges of national Development, particularly in the national education sector development in the Future".
Ceremonial pembukaan KIPI 2010 ditutup dengan penampilan Saman Dance oleh para mahasiswi Indonesia di Australia serta penampilan Indonesia Mask Dance oleh "Gangsadewa" The Arts Centre in Association With Multicultural Arts Victoria. Setelah kami dihibur oleh dua penampilan tadi, panitia mempersilahkan peserta untuk makan malam beserta DUBES RI untuk Australia. Di sela-sela waktu makan malam, PPMI mesir yang diwakili oleh saudara Muhamad Syadid menyempatkan dialog bersama: DUBES RI untuk Australia, Atase Pendidikan Australia serta sharing ide dan gagasan dengan pewakilan PPI United Kingdom, Saudara Andrew Sutedja sekaligus menjabat sebagai (President of International Symposium, Overseas Indonesian Student Alliance 2010- Head of International Relation of The Indonesian Student Association in The United Kingdom), Andrew banyak menceritakan tentang pengalaman studi di UK serta perjalanan terakhir kepanitiaan Symposium International (SI) yang akan diadakan di United Kingdom. Setelah beberapa lama berbincang-bincang, kami mengusulkan kepada panitia untuk bisa memberikan space waktu untuk sosialisasi Symposium International PPI dunia dan koordinasi peserta PPI yang tegabung dalam OISAA, kepada Ketua PPI Australia kami mengatakan bahwa kali ini adalah momen penting untuk bisa saling silaturrahmi antar PPI dunia dan sebagai pemantaban persiapan menjelang SI yang Insya Allah akan diadakan pada bulan November 2010.
Pada pembukaan hari kedua konferensi ini diisi dengan diskusi panel oleh: Prof. Ainun Na'im (The senior Vice Rector for Administrative Affairs, Finance, and Human Resources Development of UGM), Kemudian ada juga Dr. Erlenawati Sawir (Research fellow at International Education Research entre, central Quenssland University), dan presentator ketiga Prof. Tanya Fitzgerald (Professor in Educational Leadership, Management and History, La Trobe University). Ketiga presentator ini akan menyampaikan presentasinya pada hari kedua pada hari Sabtu, tanggal 17 Juli 2010.
Sedangkan pada hari ketiga, konferensi ini dibuka dengan diskusi panel yang akan dipresentasikan oleh: Prof. Richard Chauvel (Associate Profesor at School of Social Science, Victoria University. Dr. Taufik hanafi (Director, Directorate for Religious Affairs and Education, National Development Planning Agency –BAPPENAS-) serta bapak Ade Irawan dari ICW (Indonesian Corruption Watch).
Mudah-mudahan tulisan singkat ini memberikan gambaran kepada Masisir tentang jalannya Konferensi di Melbourne serta kita bisa menunjukkan bahwa kita bisa memberikan kontribusi kepada Indonesia untuk Pendidikan yang lebih baik.
Melbourne, 16 July 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar