Jumat, 25 Maret 2011

Studio Mini Pak Menteri dan Pos Jumum *


“Mabes,,, mabes,,, Pos Jumum minta jalur….Di Informasikan pak, SUB 35 sudah merapat di Jumum pada pukul 01.25 dengan armada Ummul Qura, tiga gerbong langsung menuju pos Makkah”, begitu kata Nofriman Lukman temus asal Libya ini dengan semangat menginformasikan kedatangan jamaah haji yang dari Madinah menggunakan alat komunikasi Bravo.

Jumum adalah nama daerah di sebelah utara kota makkah dimana di daerah ini terdapat check point semua kendaraan jamaah haji yang dari Madinah. Ketika bus dan kendaraan memasuki gerbang sedang check point-pemeriksaan paspor Jamaah haji-, dimanfaatkan oleh petugas penyelenggara ibadah haji indonesia untuk mengecek seluruh bus jamaah yang akan memasuki kota Makkah. Jarak yang ditempuh dari Jumum ke pusat kota Makkah sekitar 45 menit dengan menggunakan bus.

Informasi yang disampaikan oleh petugas dari pos Jumum ini sangat dibutuhkan terutama oleh pos-pos yang ada di sektor Makkah yang akan menerima jamaah untuk diperiapkan pemondokannya. Lukman sejak kedatangannya dari Libya sebenarnya ditempatkan di kota Madinah, namun dikarenakan jumlah petgas di Makkah kurang, maka dia dialih tugaskan ke Makkah sampai Hari Arafah. Berbeda dengan Nofriman yang kebetulan dapat shift malam, pak Afifi muqimin yang berasal dari madura ini juga petugas temus yang jaga di Pos Jumum, namun kebagian shift siang sampai sore hari.

Rata-rata tiap shift mereka harus jaga selama 12 Jam. Para petugas di pos Jumum ini hanya dibekali alat komunikasi Barvo, bangku untuk duduk, pena untuk menulis laporan serta air mineral yang setia menemani ditengah-tengah teriknya panas matahari kota Makkah. Beratapkan langit dan beralaskan tanah gersang, mungkin itu ta'bir yang tepat untuk menggambarkan kondisi petugas yang sedang memberikan pelayanan kepada jamaah haji tahun ini.

Tidak jauh berbeda dengan pos jumum, pos pelayanan informasi dan penerangan daker Makkah sejak kemaren sore (selasa, 02/11/2010) sampai dini hari tidak bisa maksimal melayani jamaah karena atap yang bocor, air menggenang masuk ke dalam ruangan sehingga beberapa berkas basah tidak tertolong karena makkah diguyur hujan selama hampir satu jam. Kondisi yang hampir sama menimpa markas utama daker makkah pos pelayanan informasi dan transportasi jamaah haji Indonesia yang juga “kebanjiran” karena diguyur hujan tadi malam. Spontan saja salah seorang temus asal mesir saudara Yusuf bersama rekan kerjanya membereskan barang-barang yang ada di pos transportasi untuk dipindahkan ke pos kantor bimbingan ibadah haji.Memang banyak kejadian menarik yang terjadi sebelum kedatangan rombongan Pak Menteri Agama RI Bpk Suryadharma Ali ketika akan melihat kondisi riil jamaah haji dari Indonesia yang sedang malaksanakan ibadah Haji serta mengawasi jalannya pelayanan ibadah khususnya daerah kerja Makkah.

Kejadian pemukulan petugas pada tahun kemarin terulang lagi pada hari selasa (2/11/2010), Kepala Seksi Pengamanan dipukul oleh salah seorang jamaah haji yang kesal akibat air yang ada di pemondokannya mati sampai menjelang siang hari dikarenakan pompa air yang rusak membuat calon jamaah haji ini mengamuk di Kantor Daker Makkah. Namun alhamdulillah kejadian masih bisa terkendali.

Belum lagi akibat kondisi bus untuk menjemput jamaah dari pemondokan ke Masjidil Haram yang “ruwet” sehingga membuat pasangan suami-istri asal Jawa Timur tersesat sampai dua jam dikarenakan enggan untuk memakai bus transportasi yang disediakan pemerintah yang sesak dan penuh itu.

Sampai hari senin (01/11/2010) kurang lebih 740 kasus yang dilaporkan ke PAM Daker Makkah. Kebanyaakan adalah kasus jamaah yang terpisah dari rombongannya, kalau drata-rata sampai sekarang tiap hari hampir 50 orang jamaah haji indonesia yang terpisah dari rombongannya ketika pulang dari masjidil Haram. Namun alhamdulillah tahun ini jamaah kita banyak terbantu dengan adanya sektor khusus yang berada di dekat Masjidil Haram sehingga kriminalitas dan kasus jamaah yang terpisah dari rombongannya bisa diselesaikan dengan baik.

Ya, hari ini pak Menteri Agama sedang mengadakan konferensi pers dengan MCH (Media Center Haji) yang berada di kantor Daker Makkah. Untuk persiapannya saja, pemerintah harus merogoh kocek sampai 45000 Riyal untuk membuat sebuah studio mini. Persiapannya saja menyita waktu selama dua minggu dengan ditambah beebrapa aksesoris membuat studio mini inni tampak lebih lux dan eksklusif.

Studio ber AC ini berada di aula kantor daerah kerja makkah yang berada di Syisyah. Gedung yang disewa pemerintah selama kurang lebih 5 tahun ini dipakai untuk pusat kantor pelayanan ibadah haji daerah Makkah. Ketika ditanya oleh wartawan pesan apa yang disampaikan kepada masyarakat indonesia khususnya para calon jamaah haji tahun ini, pak Menteri Agama RI menjawab: “Pertama: para calon jamaah haji harus menguasai manasik haji, jika belum paham pemerintah menyediakan para petugas yang ada di masing-masing sektor di pemondokannya untuk bisa dijadikan rujukan dalam pelaksanaan ibadah dan manasik haji, kedua, Jadilah jamaah yang tawadhu' dan mudah diatur oleh petugas, ketiga agar para jamaah bisa menjaga nama baik bangsa Indonesia”.

Semoga saja Pak Menteri tahun ini bisa memperbaiki kinerja pelayanan ibadah haji menuju yang lebih baik dan mendengar jeritan kecil pak Afif yang berada di pos Jumum. Ya, Semoga.....





*  Macca, on Wednesday, November 3, 2010 (Catatan kecil Temus 2010 )


Tidak ada komentar:

Posting Komentar